Friday, March 14, 2008

Hanya segenggam setia - Rahmat

Lepaskanlah genggaman tanganmu
Pergilah dia menantimu
Jangan menangis...
Janganlah kau menolehku lagi
Biarlah kumembawa hati
Jangan ditanya ke mana kupergi

( korus )
Tidakkah engkau sedar siapa diriku ini
Bukan merak kayangan tapi gagak di rimba
Cuma yang ada segenggam setia
Akan kupertahankan untuk membahagiakanmu

Masih lagi aku terasa
Betapa hancurnya hatiku
Bila kau dipaksa bersama
Dengan si dia...

Senyuman yang engkau ukirkan
Seakan mengundang sengsara
Kalau ku tahu kau tersiksa
Tak kan kulepaskanmu

Setelah kau tiada di sisi
Bagiku tiada cinta lagi selamanya
Di bibir ku lafazkan rela
Di hati

Di sini kasih berbunga - Rahmat

Di sini hatiku terluka
Setelah kasihku berbunga
Sungguh tak ku sangka

( 1 )
Tiada lagi airmata
Hendakku tangiskan untukmu
Yang tinggal hanyalah
Luka dan pilu

Di mana harum mawar yang setia
Di mana hilangnya tugu cinta
Sukarnya berpisah dengan dirimu
Sukarnya melupakan oh dirimu

( korus )
Jangan kau tinggalkan diriku
Jangan kau berpaling kasihmu
Jangan kau biarkan diriku
Sepi tanpamu

Sayangku kembalilah padaku
Tiada tempat untuk mengadu
Sayangku berilah kasihmu
Buat diriku

( ulang korus, 1, korus )

Engkau yang satu - Wow

Saatku rindu padamu
Seru ku seru namamu bertalu
Rimbunan rindu yang bertemu
Menjadi lembaran cintaku
Ku serah kepadamu

Bila ku sebut namamu
Damai di ruang hatiku ini
Ku seru namamu bertalu
Menjadi lembaran kasihku
Ku serah kepadamu

( korus )
Engkaulah yang satu
(Engkaulah dewiku)
Mustika kalbuku
Kasih dan rinduku oh
Hanyalah padamu
Engkaulah kasihku
Tiada duanya
Biar jadi hamparan
Kasihku padamu
Tanpamu siapalah aku

Belenggu Irama - Wings

Hari-hari bagaikan berlari
Tiada sesaat berhenti
Aku yang masih berdiri
Tiada arah yang pasti

Apakah aku sudah mati
Dalam dunia ini
Biarpun masih berdiri
Tiada siapa peduli

Aku terikat tanpa tali
Aku berdiri tanpa bumi
Aku berkata tanpa suara
Aku menangis tanpa airmata

Apakah aku sudah mati
Dalam dunia ini
Biarpun masih berdiri
Tiada siapa peduli

Perintahmu adalah belenggu
Menggenggamku dengan kuasamu
Membuat aku menjadi layu
Dalam suasana yang masih baru

Bilakah akan berhenti bicara
Untuk melihat apa yang melanda
Angkaramu kepada irama
Yang telah beku
Selama kau berkuasa

Intan ku kesepian - Wings

Hanya padamu
Terbuka hatiku
Menanti hadirnya
Kasihmu sayang

Cinta yang murni
Sehangat mentari
Membara hanyalah
Untukmu

Belum sempat aku
Memberi padamu
Engkau yang kudamba
Hilang tiba-tiba

Tiada lagi
Irama cintamu sayang
Tiada lagi
Haruman kasihmu intan

Tinggallah aku
Menyulam cinta yang sirna
Di dalam senyum
Yang berbayang duka
Ku kesepian

Akan ku tunggu
Takdir menentukan
Engkau dan aku
Kan bersua lagi

Memadu cinta
Selmbut bayu senja
Mengukir rindu
Di daunan hari kasih

Menghilang resah
Lewat pertemuan kita
Biarpun harus
Ku telan keperitan

Kerana engkau
Intan yang ku sayang
Akan ku terus
Menunggumu Intan

Taman Rashidah utama - Wings

Pertama kali kau ku cinta
Pertama kali ku di luka
Kini aku menjadi tanda
Sebuah kubur cinta

Ku berjalan di dalam hujan
Mencari api yang terpadam
Namun sudah sekian lama
Hanyalah gelap gelita

Sebagai satu kenangan
Ku ciptakan satu taman
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta

Ku berpijak nyata di sini
Tak tercapai bintang di langit
Ku siramkan airmata
Pada darah cinta
Sebagai hiasan taman ini

Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta

Biarkanlah aku di sini
Menjadi nisan cinta ini
Izikanlah aku mengenang
Dirimu oh! Sayang

Sejati - Wings

Sejati
Itu yang kau ucapkan
Bila janji kugenggam
Bawah pohon kemboja
Yang sekecil kita

Menanti
Di mahligai mainan
Kita bina bersama
Dari dahan yang rapuh

Usia perangkap kita
Remaja kita tinggalkan
Namun aku masih
Menggenggam janji

Tinggal kenangan
Gagal segala impian
Tinggal bertanya
Erti sejati

Kenangan itu
Hanya mainan bagimu
Tinggal bertanya
Erti sejati
Yang telah engkau janjikan dulu

Opera hidup - Wings

Hidup bagaikan pentas opera
Tirai hidup dibuka
Ceritapun bermula...
Oh..Oh..Oh..Oh..

Hidup bagaikan pentas opera
Musik hidup bergema
Asyik insan bermula
Oh..Oh..Oh..Oh..

( 1 )
Lakonkan dengan semangat kejujuran
Sinarilah hatimu oh kesucian
Oh..rempuh api kepalsuan
Pastikan keadilan
Pastikan jaya

( 2 )
Hidup bagaikan pentas opera
Rentak lakon bermula
Siapakah wiranya
Oh..Oh..Oh..Oh..

Kita kecewa dan menderita
Lumrah alam biasa
Pastikah kau wiranya
Oh..Oh..Oh..Oh..

( 3 )
Lakonkan penuh bersemangat wira
Pastikan langkahmu oh keyakinan
Oh..Leburkan ketidak-adilan
Pastikan kedamaian
Pastikan jaya

(ulang 1, 2, 3 & 3)

Mistri Mimpi Syakila - Wings

Dimanakah menghilang
Diriku sendiri
Hanyut dalam bayangan
Sebuah misteri

Harum tiada wajah
Mengelilingi aku
Dalam suasana
Yang terharu

Lukisan impianku
Gambaran dimana
Cuaca yang begini
Apakah mahunya

Aku adalah aku
Nyanyi lagu yang rindu
Lemah langkahku mengejarmu

Bila pun engkau menjelma
Disini aku berdiri
Ku menanti
Walau hilang ceritamu
Di hati tetap abadi
Sentuhanmu

Mana Syakilla
Siapa Syakilla
Aku pun tak tahu
Oh Oh..
SYAKILLA...

Di ambang Wati - Wings

Yang putih bersih
Dalam gita kama
Si ratu yang di rindu
Persis citra sakti mimpi
Insan

Di ambang wati
Di dasar hati
Dan diri yang menyeru sumpahan
Sehangat nyawa bergelora

( * )
Terbuka hendaknya pintu segala azam
Malam antara malam sepasang rembulan
Kembali terpatri panji sejahtera
Mengotakan janji silam

Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari beredar
Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari

( ulang * )

Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari beredar
Menunggu bayangan berahi
Menghitung detik perpisahan
Mendamba ke pangkuan kekasih
Menangis dalam kesyahduan

Biarkan berlalu - Wings

Bila bersemadi warna cinta
Pudarlah segalanya
Tiada mentari lagi
Yang mengiringi perjalanan

Mestikah bersedih
Pada hakikat
Dikurniakan padamu
Bukankah cita-citamu
Memperjudikan kasih sayang

( korus )

Kita mampu merancang
Hanya Tuhan menetukan
Tak perlu dikisahkan..ooo...(2x)

Janganlah memburu
Angin yang berlalu
Kelak kau terima
Jawapan yang kecundang
Pulang saja di mana
Permulaan langkahmu
Biar saja angin terus berlalu
Oooo...berlalu

Bernafas dalam lumpur - Wings

Lama mana lagi
Hendak ku turutkan
Kata telunjuk yang menuding kepalaku
Sabar apa lagi
Hendak ku turutkan
Hingga aku bernafas bagai dalam lumpur
Kasihan...

Wajah kita sama
Beza pada gaya
Itu pilihan masing-masing yang empunya
Mungkin pada usia
Rasa yang berbeza
Yang penting kita saling hormat menghormati
Panduan...

( korus )

Kita tak dapat bersama
Namun kita juga manusia
Kita punya rasa cinta
Masing-masing punya harga...oh..oh...

Mahu apa lagi
Akan aku korbankan
Selagi ada hayatku di kandung badan
Oh terima kasih
Kerana balasan
Semoga sejahteralah hidup semua
Oh kawan